Nabi Nuh 'Alaihissalam adalah keturunan Adam yang kesepuluh, ia ditugaskan kepada keturunan Qabil dan Syits. Pada permulaannya, Nabi Nuh disukai kaumnya, dikarenakan budi pekertinya yang baik. Namun, setelah Nabi Nuh 'Alaihissalam mulai mengembangkan ajaran-ajaran Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan melarang kaumnya untuk berbuat jahat, maka kaumnya pun membencinya.
Nabi Nuh 'Alaihissalam menangis, karena sedihnya atas keingkaran kaumnya. Selama ratusan tahun beliau menjalankan tugas kerasulan, namun hanya sedikit sekali yang mau beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Karena itulah, Allah menyuruh Nabi Nuh 'Alaihissalam untuk membuat perahu, karena Allah bermaksud menenggelamkan kaum yang durhaka itu.
Janji Allah pun sampailah. Tidak lama setelah selesainya kapal kayu besar, berhembuslah angin topan yang sangat dahsyat. Hujan turun dengan lebat, mata air bersemburan dari mana-mana tidak henti-henti selama beberapa hari. Sehingga air pun bertambah tinggi dan bumi berubah menjadi lautan yang sangat luas.
Nabi Nuh 'Alaihissalam melaksanakan perintah Tuhannya. Naiklah beliau dengan orang-orang yang beriman ke atas bahtera sehingga selamatlah mereka dari banjir yang sangat dahsyat. Ketika sedang berlayar, Nabi Nuh melihat anaknya yang hampir tenggelam. Maka Nabi Nuh memanggil anaknya:
''Hai anakku! Naiklah ke kapal bersama kami! Janganlah engkau menjadi manusia yang ingkar kepada Allah!''
Akan tetapi anak Nabi Nuh tersebut menolak seruan bapaknya dan berusaha terus berlari ke arah pegunungan. Namun air bah segera menenggelamkannya. Menyaksikan hal itu Nabi Nuh sangat sedih. Dengan kesedihan yang mendalam akhirnya Nabi Nuh berdo'a:
''Oh Tuhanku! Anakku telah mati tenggelam sedangkan dia termasuk keluargaku, padahal Tuhan telah berjanji akan menyelamatkan keluarga kami!''.
Allah berfirman: ''Hai Nuh! Sesungguhnya orang-orang yang durhaka itu bukanlah termasuk keluargamu!''.
Begitulah.. Dan akhirnya Nabi Nuh wafat pada usia 950 tahun, dan tidak kurang dari 910 tahun beliau melaksanakan tugas kerasulannya, namun hanya sedikit sekali yang beriman.
No comments:
Post a Comment